Kamis, 15 Desember 2011

Pelurusan Sungai Deli

Sungai deli mengalir melintasi 2 kabupaten dan 1 kota di sumatera utara ; kabupaten karo, deli Serdang dan kota Medan. Selain sebagai salah satu sungai yang melintasi kota medan, sungai deli memiliki banyak cerita bagi masyarakat kota medan. Konon dulunya sungai deli menjadi jalur transporasi pada masa kesultanan deli.

Namun sekarang kondisi sungai deli sudah sangat memprihatinkan. banyak kegiatan yang merusak yang terjadi di sepanjang sungai deli mulai dari pencemaran sungai, pembuangan limbah, penyempitan sampai dengan pelurusan sungai yang disebut sebagai salah satu upaya pengendalian banjir di sungai deli yang dilakukan beberapa waktu ini.

Pelurusan sungai deli yang di rencana dilakukan di tiga titik ( 1 di jalan Multatuli, 2 di kelurahan Kampung Baru), dan sudah dilaksanakan di satu titik yaitu di jalan Multatuli.

Pelurusan sungai deli yang dilakukan pada tahun 2006 awalnya disebut sebagai upaya pengendalian banjir, ternyata tidak seperti yang dibayangkan, malahan pada akhirnya lahan kosong bekas jalur sungai sebelum diluruskan diperutukkan untuk membangun kompleks pertokoan. kenyataan ini menimbulkan banyak reaksi dari berbagai kalangan masyarakat maupun kelompok LSM yang di Medan. kenyataan yang sama juga diyakini akan terjadi juga di dua titik rencana pelurusan sungai yang sudah disepakati oleh pemerintah kota.

Masyarakat di pinggir sungai dan LSM yang tergabung dalam Kelompok Aksi Sungai Deli "GELIAT", melakukan protes menolak rencana pelurusan sungai deli dan menggugat pihak developper yang melakukan pembangunan di pinggir sungai. pelurusan sungai deli dianggap tidak lebih sebagai upaya untuk mendapatkan lahan kosong dengan harga murah.

Pelurusan sungai deli bukan jawaban untuk mengatasi banjir kota medan. seharusnya pemerintah melakukan kajian yang menyuluruh dan membangun koordinasi dengan 2 kabupaten di hulu sungai deli. persoalan banjir di hilir sungai deli tidak terlepas dari berbagai kegiatan perusakan DAS di daerah hulu.

1 komentar:

  1. Pandang dan pandangan masyarakat kita tentang sungai musti "diluruskan", agar sungai impian menjadi nyata. Iya kan...

    BalasHapus